Brita terbaru
Ricuh Bonek dengan LA Mania
8 Orang LA Mania Masih Ditahan Polres Lamongan

Selasa, 25 Januari 2011 22:29:22 WIB
Reporter : M Muthohar

Lamongan (beritajatim.com) - Sebanyak delapan LA Mania yang melakukan sweeping dan melempari sejumlah kendaran bus dan juga kendaraan pribadi yang sedang melintas, saat melakukan penghadangan terhadap bonek saat ini masih diamankan di Mapolres Lamongan, Selasa (25/01/2011).

Aksi pelemparan terhadap sejumlah kendaraan umum tersebut merupakan buntut dari tewasnya satu LA Mania yang dilempar keluar dari kereta api oleh aknum bonek yang akan berangkat Ke Tangerang hari Sabtu (22/01/2011) kemarin.

Berdasarkan informasi, sejumlah warga yang kesal terhadap Bonek itu sejak hari Senin sore kemarin, sudah melakukan penghadangan terhadap kereta api yang sedang melintas di wilayah kabupaten Lamongan untuk mencari bonek yang akan kembali ke Surabaya.

Namun karena tak ada satu bonek pun yang naik kereta api, akhirnya mereka turun ke jalan raya dan melakukan sweeping sejumlah bus dan kendaraan yang lain yang sedang melintas.

Dalam melakukan penghadangan dan sweeping itu, warga itu melempari sejumlah kendaraan yang sedang melintas dengan menggunakan batu. Akibatnya 8 bus mengalami kerusakan dan satu mobil pribadi juga mengalami kaca bagian kiri pecah terkena lemparan batu oleh warga.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun beritajatim.com, dalam kejadian tersebut delapan warga yang melakukan aksi anarkis berhasil diamankan oleh petugas Kepolisian dari Polres Lamongan. Mereka kemudian di bawa ke Mapolres Lamongan.

Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Alit Alarino, menjelsakan jika sampai sore ini delapan warga Lamongan itu masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Lamongan. Namun kasat belum mau untuk menyebutkan nama dari 8 warga yang berhasil diamankan itu.

"Ya saat ini mereka masih diinterogasi oleh petugas, kita belum bisa berkomentar terkait apakah sudah bisa ditetapkan sebagai tersangka, yang jelas masih diintrogasi. Karena mereka juga baru tadi pagi bisa kita melakukan pemeriksaan," ujar Kasat.

Sementara itu, saat di singung masalah bonek yang telah berhasil ditangkap dalam kasus tewasnya satu LA Mania dan satu mengalami luka parah itu, Kasat belum bisa menjelaskan apakah ada tambahan tersangka dalam kasus itu, setelah 4 dari bonek telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kita belum bisa mengatakannya, karena sampai saat ini yang lain masih dalam pemeriksaan, kita tunggu saja," jelas Kasat Reskrim kepada wartawan beritajatim.com.

Label: 0 komentar | | edit post
sajarah kota lamongan

SEJARAH KOTA LAMONGAN


DENGAN RACHMAD ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA.

RAKYAT DAN PEMERINTAH DERAH TINGKAT II LAMONGAN TELAH BERHASIL MENEMUKAN HARI JADI LAMONGAN, YAITU PADA HARI KAMIS PAHING TANGGAL 10 DZULHIJAH TAHUN 976 HIJRIYAH, ATAU HARI KAMIS PAHING TANGGAL 26 MEI 1569 MASEHI.

BAHWA SESUNGGUHNYA HARI JADI ATAU HARI KELAHIRAN LAMONGAN TERSEBUT DIAMBIL DAN DITETAPKAN DARI HARI DAN TANGGAL DIWISUDANYA ADIPATI LAMONGAN YANG PERTAMA, YAITU TUMENGGUNG SURAJAYA.

Waktu mudanya bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia lalu disebut Ranggahadi. Ranggahadi kemudian juga bernama mBah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini.

Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.

Adapun yang mewisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama, tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Giri. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Berbeda dengan daerah-daerah Kabupaten lain khususnya di Jawa Timur yang kebanyakan mengambil sumber dari sesuatu prasasti, atau dari suatu Candi dan dari peninggalan sejarah yang lain, tetapi hari lahir lamongan mengambil sumber dari buku wasiat. Silsilah Kanjeng Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa Kuno/Lama yang disimpan oleh Juru Kunci Makam Giri di Gresik. Almarhum Bapak Muhammad Baddawi di dalam buku tersebut ditulis, bahwa diwisudanya Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan dalam pasamuan agung di Tahun 976 H. Yang ditulis dalam buku wasiat tersebut memang hanya tahunnya saja, sedangkan tanggal, hari dan bulannya tidak dituliskan.

Oleh karena itu, maka Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan mencari pembuktian sebagai dasar yang kuat guna mencari dan menetapkan tanggal, hari dan bulannya. Setelah Panitia menelusuri buku sejarah, terutama yang bersangkutan dengan Kasunanan Giri, serta Sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu, akhirnya Panitia menemukan bukti, bahwa adat atau tradisi kuno yang berlaku di zaman Kasunanan Giri dan Kerajaan Islam di Jawa waktu itu, selalu melaksanakan pasamuan agung yang utama dengan memanggil menghadap para Adipati, Tumenggung serta para pembesar lainnya yang sudah memeluk agama Islam. Pasamuan Agung tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Hari Peringatan Islam tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut Garebeg Besar atau Idhul Adha.

Berdasarkan adat yang berlaku pada saat itu, maka Panitia menetapkan wisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama dilakukan dalam pasamuan agung Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Selanjutnya Panitia menelusuri jalannya tarikh hijriyah dipadukan dengan jalannya tarikh masehi, dengan berpedoman tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi, akhirnya Panitia Menemukan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H., itu jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M.

Dengan demikian jelas bahwa perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Lamongan, sepenuhnya berlangsung di jaman keislaman dengan Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan. Tetapi yang bertindak meningkatkan Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan serta yang mengangkat/mewisuda Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama bukanlah Sultan Pajang, melainkan Kanjeng Sunan Giri IV. Hal itu disebabkan Kanjeng Sunan Giri prihatin terhadap Kasultanan Pajang yang selalu resah dan situasi pemerintahan yang kurang mantap. Disamping itu Kanjeng Sunan Giri juga merasa prihatin dengan adanya ancaman dan ulah para pedagang asing dari Eropa yaitu orang Portugis yang ingin menguasai Nusantara khususnya Pulau Jawa.

Siapakah sebenarnya Tumenggung Surajaya itu ? didepan sudah diungkapkan nama kecil Tumenggung Surajaya adalah Hadi yang berasal dari dusun Cancing yang sekarang termasuk wilayah Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Sejak masih muda Hadi sudah nyuwito di Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yang baik, pemuda yang trampil, cakap dan cepat menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan. Disebabkan pertimbangan itu akhirnya Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Untuk melaksanakan tugas berat tersebut Sunan Giri memberikan Pangkat Rangga kepada Hadi.

Ringkasnya sejarah, Rangga Hadi dengan segenap pengikutnya dengan naik perahu melalui Kali Lamong, akhirnya dapat menemukan tempat yang bernama Kenduruan itu. Adapu kawasan yang disebut Kenduruan tersebut sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kenduruan, berstatus Kampung di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

Di daerah baru tersebut ternyata semua usaha dan rencana Rangga Hadi dapat berjalan dengan mudah dan lancar, terutama di dalam usaha menyebarkan Agama Islam,mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pesantren untuk menyebar Agama Islam peninggalan Rangga Hadi sampai sekarang masih ada. (sumber: www.lamongankab.go.id)

  • peta lamongan

    Pengikut

    Pantai Tanjung Kodok/ Wisata Bahari LAMONGAN

    Hanya berjarak 100 m sebelah utara gua maharani terdapat pantai yang indah yang bernama Tanjung Kodok yang kini sudah dikembangkan menjadi Wisata Bahari Lamongan (WBL). Karena tempatnya yang strategis maka komplek ini pernah digunakan NASA untuk meneliti gerhana matahari total pada th 1983. Di tempat itu juga terdapat menara rukyat untuk menetapkan kepastian memasuki bulan suci Romadlon dan Idhul Fitri.

    Merupakan pengembangan dari obyek wisata Tanjung Kodok dan Goa Magarani. Kawasan WBL menempati area seluas ± 17 ha. Di tempat wisata laut ini berbagai fasilitas disediakan mulai sarana dari bermain anak, kolam renang air tawar dan air laut, arena ketangkasan, resort, sea food restaurant, food court, area wisata walisongo, barak penginapan, tempat ibadah (masjid) dan fasilitas lain yang disediakan untuk memanjakan dan membuat pengunjung senyaman mungkin dan berekreasi dan berlibur bersama keluarga. Disebelah WBL juga tersedia Tanjung Kodok Beach Resort yang dilengkapi berbagai fasilitas diantaranya Hotel, Cottage, Paviliun, Restoran, Dll

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Lp "agama".. Duh ... "neraka" Lp "ortu"... Ih ... "durhaka" Lpa "sholat"... Tu ... "dosa" Lp "temen".... Aduh .... "celaka" Tp klu lp ma "q". Ih ...."mana bisa".... He he,,,,,,,
  • Label

    gambar-gambar kota lamongan

    gambar-gambar kota lamongan
    patung lamongan

    lambang

    laskar joko tingkir

    peresmian

    stadion

    pemain persela

    Entri Populer